Thursday, 23 February 2012


MeniTi PeLAnGi 

Menyusur warna putih mentari
Merintis titisan hujan
Melerai tujuh petala warna
Bagai prisma menghurai dan mengabungjalinkan
Kembali sebagai segumpal warna pelangi

Kehangatan warna pelangi
Merah, jinga dan kuning
Merangsang minda aktif dan kreatif
Keluarga warna menjana jasmani dan
Kehidupan proaktif

Sesejuk warna pelangi
Biasan biru, hijau, indigo dan violet
Keluarga warna minda separuh sedar
Merangsang memori, khayalan, imaginasi dan fantasi
Menjana kreativiti dan meditasi


Warna pelangi merangkum hukum kesaimbangan
mewujudkan makhluk yang berpasangan
yang tidak sama malah bertentangan
Tetapi akhirnya bertaut
Dan melengkapi antara satu sama lain
mengharmonikan alam ini

Aura pelangi bagai cahaya petunjuk
Menerangi makhluk sejagat
umpama alam tumbuhan dan haiwan
yang sentiasa menanti bimbingan dan panduan
Bakal dicorak oleh akal manusia

Fanomena tanah, air, api dan angin
adalah instrumen kitaran alam
Terjana sedari awal kehidupan
dan terus berlalu keakhir kewujudan
Bukti keadilan dan kestabilan ciptaan Allah
Yang Maha Esa

Tuesday, 21 February 2012

Karyaku


PESAN IMAN

Bila iman berbicara
Jadilah  engkau seperti dedaunan
Yang merimbuni dahan-dahan insaniah
Getir  menahan taufan bencana
Teguhmu menjulang di puncak kehormatan
Rendangmu meredup selautan harga diri
Kukuhmu menjunjung kasih nan  ilahi
Namun, usah biarkan noda membaluti ragamu


Pesan iman,
 Jadilah engkau seperti payung ukhrawi
Utuh melindung sonsang peribadi
Konkritmu menghalang unggas di belantara
Moga tegak tulus nilai dijulang di istana budi
Untuk membina khalifah potret bumi
Agar menwangikan sifat seharum kasturi

Pesan iman
Jadilah seperti pepohon buluh
Rimbunan daun menepis angin mazhmumah
Tegak membimbing dari sang durjana
Tapi,
janganlah engkau luruskan jambatan bengkok
Dan usahlah   hatimu dirobek sembilu
Kelak engkau merana terhumban di sungai kebatinan
Peliharalah selautan akhlakmu
Buat membimbing pucuk-pucuk harga diri
Kerna ia bisa menjunjung keunggulan sejuta budi

Pesan iman lagi,
Pimpinlah hatimu ke taman Firdausi
Kerna ia bisa meneguhkan pendirianmu
Hiasilah dirimu dengan mutiara keimanan
Kerna ia bisa mengkukuhkan ketaqwaanmu
Agar tidak bisa goyang belayar bahtera kehidupan.
Agar ia bisa lewati gelombong duniawi.

Karyaku


          POTRET KASIH
Gemersik bayu memecah tirai senja
Resah  kalbu tiada siapa mengduga
Pilu jiwa di anjung kasih tiada siapa peduli
Mengenang hari tiada bermakna
Lalui hari tanpa sirna mentari
Mengharap kilauan kasih tiada kunjungan

Mentari bersilih senja berganti detik
Penat mendaki  segunung keringat
Menagih  kasih selautan sayang
Dek kerana keringat ditabur  tapi,
hampas dikaut gersang menyirna
Menggalas mutiara, tapi pepasir bertaburan

Aduhai!  pilunya hati  insan yang digelar ayah,
Menaakul nasib diri terbuang pilu,
Dek tua datang menghampiri,
Dek  miliki harta  rapuh dengan duniawi,
Dek  miliki mutiara tapi tak bernilai
Dek  punyai permata namun tak bermakna
Hadirnya bak perobek  kaca insaniah

Tapi, detik ini dia telah kembali
Menjenguk ilahi menyahut seruan takdir
Berselimut putih menyelubungi jasab
Mengusung selaut kepedihan berduri
Meninggal secebis derita bersama duka yang berbisa
Damailah engkau di sana
Destinasi terakhir menemui ilahi
Moga mutiara diingini ditemui di Firdausi.