Tuesday, 21 February 2012

Karyaku


          POTRET KASIH
Gemersik bayu memecah tirai senja
Resah  kalbu tiada siapa mengduga
Pilu jiwa di anjung kasih tiada siapa peduli
Mengenang hari tiada bermakna
Lalui hari tanpa sirna mentari
Mengharap kilauan kasih tiada kunjungan

Mentari bersilih senja berganti detik
Penat mendaki  segunung keringat
Menagih  kasih selautan sayang
Dek kerana keringat ditabur  tapi,
hampas dikaut gersang menyirna
Menggalas mutiara, tapi pepasir bertaburan

Aduhai!  pilunya hati  insan yang digelar ayah,
Menaakul nasib diri terbuang pilu,
Dek tua datang menghampiri,
Dek  miliki harta  rapuh dengan duniawi,
Dek  miliki mutiara tapi tak bernilai
Dek  punyai permata namun tak bermakna
Hadirnya bak perobek  kaca insaniah

Tapi, detik ini dia telah kembali
Menjenguk ilahi menyahut seruan takdir
Berselimut putih menyelubungi jasab
Mengusung selaut kepedihan berduri
Meninggal secebis derita bersama duka yang berbisa
Damailah engkau di sana
Destinasi terakhir menemui ilahi
Moga mutiara diingini ditemui di Firdausi.

No comments:

Post a Comment